-->

Reksadana Pasar Uang: Menilik Keuntungan dan Resikonya Dibandingkan Deposito

Reksadana menjadi salah satu investasi yang memiliki resiko rendah terutama pasar uang. Investasi pasar uang tersebut terkadang sering dibandingkan dengan deposito mengenai lebih unggul mana apakah investasi pasar uang atau deposito. Banyak yang memiliki deposito namun tidak sedikit juga yang memilih untuk berinvestasi pasar uang. Jenis investasi ini jika dibandingkan dengan investasi saham memiliki resiko kerugian yang lebih kecil namun juga keuntungan yang kecil.

Namun, investasi pasar uang memiliki keuntungan dan resikonya sendiri yang harus Anda pertimbangkan agar Anda bisa tepat memilih investasi untuk masa depan Anda. Keuntungan yang pertama adalah investasi pasar uang memberikan keuntungan yang bisa lebih tinggi jika dibandingkan dengan deposito. Hal ini disebabkan karena perputaran uang yang terjadi saat Anda berinvestasi di pasar uang ini tidak hanya berpaku pada 1 jenis instrumen atau aset saja sehingga jika instrumen yang satu mengalami kerugian, Anda masih bisa mendapatkan keuntungan dari instrumen yang lainnya.

Kedua adalah karena modal untuk membeli investasi yang lebih sedikit dibandingkan dengan deposito. Umumnya, bank, baik yang konvensional ataupun yang syariah menerapkan uang pembukaan untuk deposito sebesar Rp 1 juta bahkan ada yang Rp 10 juta sedangkan untuk investasi pasar uang, Anda bisa memulai untuk membeli investasi ini dengan modal Rp 100.000. Jika dibandingkan dengan modalnya dan hasil keuntungan bisa lebih besar investasi pasar uang daripada deposito.

Ketiga adalah Anda bisa mengambil dana tanpa harus takut akan denda. Jika Anda berinvestasi lewat deposito maka Anda tidak bisa mengambil dana yang tersimpan tersebut sebelum tenggat waktu yang sudah disepakati sebelumnya berakhir. Jika dilakukan maka Anda akan terkena pinalti. Sedangkan jika reksadana pasar uang memiliki likuiditas yang tinggi sehingga Anda bisa mengambil dana tanpa denda dan lebih mudah sehingga Anda tidak perlu menunggu waktu terlalu lama untuk menunggu dana investasi Anda cair.

Keempat adalah Anda tidak memiliki tenggat waktu. Biasanya investasi pasar uang ini untuk Anda yang ingin berinvestasi dalam jangka waktu pendek yaitu sekitar 1 tahun. Akan tetapi, jika Anda hanya ingin berinvestasi sekitar 2 bulan, maka hal tersebut tidak menjadi masalah sebab investasi pasar uang tidak memiliki jangka waktu tertentu dan hal tersebut berbeda dengan deposito yang minimal waktunya adalah 3 bulan.

Akan tetapi, jika dibandingkan dengan deposito, reksadana pasar uang juga memiliki kekurangan atau resiko yang harus Anda ketahui, yaitu:


  • Beresiko. Walaupun jenis investasi pasar uang memiliki resiko yang kecil akan tetapi, investasi ini tetap memiliki resiko yang jika dibandingkan dengan deposito, resikonya bisa lebih tinggi. Hal tersebut disebabkan karena dana yang dikelola oleh MI bisa saja mengalami perputaran yang tidak sesuai dengan target yang diinginkan sehingga hasilnya lebih rendah atau bahkan merugi walaupun Anda tidak akan merasakan kerugian yang menghabiskan modal investasi Anda karena adanya peraturan untuk menaruh besar maksimal 10% di masing-masing jenis investasi pasar uang.
  • Nilai return yang tidak pasti. Jika dibandingkan dengan deposito yang memiliki hasil yang jelas maka jenis investasi ini justru tidak memberikan nilai return yang fluktuatif sehingga Anda tidak bisa memprediksi akan mendapatkan keuntungan berapa persen dari modal yang sudah Anda investasikan. Anda bisa saja mendapatkan keuntungan yang besar namun juga bisa mendapatkan kerugian yang jumlahnya bisa membuat Anda kecewa. Besar keuntungan dan kerugian tersebut bisa tergantung dari MI, kondisi pasar ataupun diri Anda sendiri untuk memilih produk investasi.