-->

Hiruk Pikuk Kehidupan Malam Stadium Jakarta

Stadium Jakarta merupakan salah satu tempat yang menjadi saksi kehidupan malam. Jakarta merupakan sebuah kota metropolitan yang tidak dapat dipungkiri menjadi tempat dari kalangan bawah hingga kalangan atas. Para kalangan atas, terkadang menghabiskan uang dan malam di tempat ini hanya sekedar untuk mencari kesenangan atau menghilangkan diri dari kesibukan sehari-hari.

Diskotik ini terletak di Jl. Hayam Wuruk No.111FF (Jl. Kebon Jeruk), Jakarta Barat memiliki 4 lantai, yaitu:

- Lantai dasar: lounge ukuran sedang dengan hiburan live band dan tempat makan di sebelahnya. Makanan yang terkenal adalah bubur ayam dan sop buntut stadium.

- Lantai dua bagian satu merupakan klub kecil dengan musik bergenre House dan Classic House. Bagian keduanya adalah ruang karaoke private dengan fasilitas toilet sehingga pengunjung dapat berpesta sendiri.

- Lantai 3 merupakan tempat yang tidak pernah sepi sepanjang malam dan menawarkan live music dan tak jarang menggunakan DJ Classic Disco.

- Lantai 4 merupakan lantai mezzaine dengan daya tampung 4.000-5.000 per malam dengan aliran musik Deep House, Underground, Progressive. Di tempat ini Dj ternama bermain misalnya John Digweed. Terdapat lantai ke-5 sebagai tribun yang mengarah ke Dj Booth.

Baca juga: Tempat di Jakarta yang Romantis

Tempat yang terkenal dengan kehidupan malamnya ini telah ada sejak 1997 di tanah seluas 6000 m2. Desain tempat ini menggunakan eropa klasik. Beberapa fakta seputar tempat ini yaitu:

- Tempat ini merupakan lenda dan tempat ‘dugem’ terbaik di Jakarta.
- Memiliki lagu ‘kebangsaan’: Feel So Good, Walking On Air, Letting Go, Close To The Star, Beautiful Life.
- Hanya memiliki 1 pintu darurat.
- Salah satu tempat transaksi obat-obatan.
- Pihak pengelola tidak bertanggung jawab jika ada yang tertangkap.
- Secara tidak langsung memberikan peringatan sebelum penggerebekan.

Stadium pernah ditutup karena kasus kematian polisi berpangkat brigdir dua yang overdosis yang terjadi pada 16 Mei 2014. Sebelumnya, pada Juli 2009 terjadi perkelahian dengan 1 orang meninggal dan beberapa terluka. Pada Maret 2011, pihak pengelola menyediakan nude dancer. Mei 2014, tempat ini resmi ditutup setelah beberapa kali mendapat peringatan. Namun, Stadium Jakarta dibuka lagi hingga kini.